Sejarah Desa Glagah
Profil Desa
Sejarah Desa
A.
Asal Usul Nama Desa Glagah
Setiap desa
atau daerah pasti memiliki sejarah
dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah Desa
atau daerah seringkali
tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara
turun temurun dari
mulut ke mulut
sehingga sulit untuk dibuktikan secara
fakta. Dan tidak jarang dongeng
tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu
yang dianggap keramat.
Dalam hal ini Desa
Glagah juga memiliki hal tersebut
yang merupakan identitas dari
desa yang akan dituangkan dalam kisah
dibawah ini.
Pada tahun 600 M Glagah
sudah ada penghuninya
terbukti di wilayah Glagah ada peninggalan Purbakala
yang terletak di Pedukuhan Sidorejo
atau dulu disebut Sios.Sebelum tahun
1987 Glagah merupakan daerah
Kademangan dibawah
Pemerintahan Pakualaman, Demang
terakhir yang berkuasa
adalah Nurjahit, sampai
tahun 1987.
Pada tahun 1988
KGPAA Paku Alam V dari makam Giri Gonda
(Makam Raja- Raja Pakualaman)
menuju Keselatan melewati
rawa naik Perahu
sampai di sebuah Kademangan, yang dipenuhi
tanaman Pohon Glagah. Oleh sebab itu
Kademangan tersebut diberi
nama Kademangan Glagah
dan system Pemerintahanpun
diubah menjadi sebuah Pemerintahan Kalurahan, Karena melihat
sebuah rawa yang
tak pemah SAT
(air tuntas) sehingga beliau mengumpulkan Warga
untuk membuat Saluran
menuju laut, hal
tersebut bisa terlaksana, sehingga
rawa tersebut menjadi area sawah yang sangat subur.
Disamping itu KGPAA
Paku Alam V
juga membuat sebuah
Pasanggrahan, sesuai dengan Prasasti
yang terpasang didepan
Bangunan menunjukkan angka tahun 1988,
sampai saat ini
bangunan tersebut menjadi
bangunan Cagar Budaya.
B.
Sejarah Pemerintahan
Desa Glagah
Pada tahun 1912 Desa Glagah masih dibagi menjadi 2
Kalurahan :
1.
Kelurahan Kretek
mencakup Wilayah
§ Pedukuhan Macanan
§ Pedukuhan Kretyek
§ Pedukuhan Sios
(Sidorejo)
§ Pedukuhan Bapangan
§ Pedukuhan Kepek
Dipimpin
Lurah R.Sutorejo.
2.
Kelurahan Glagah
mencakup wilayah :
§ Pedukuhan Bebekan
§ Pedukuhan Logede
§ Pedukuhan Sangkretan
§ Pedukuhan Glagah
Dipimpin
Lurah R. Kariyo Pawiro.
Pada tahun 1935 dua Desa tersebut oleh beliau
KGPAA Paku Alam V dijadikan satu
menjadi Desa Glagah, dipimpin
seorang lurah benama R. Sutorejo.
Tahun 1942 Lurah Desa R.Sutorejo
meninggal dunia, digantikan oleh R.M Joyo Sumarto (Carik Desa) sampai dengan tahun 1947.
Tahun 1947
Desa Glagah dijadikan
Daerah Otonom dibawah
pimpinan Lurah R.Ngb. Prapto
diharjo, karena Desa
belum memiliki Kantor
dan Balai Desa sehingga
pelayanan administrasi dilaksanakan
di rumah kediaman Lurah Desa.
Pada tahun 1979 Desa Glagah baru bisa membuat sebuah Kantor Desa, sehingga pelayanan administrasi pindah
di Kantor Desa,
tahun 1982 Pemerintah
Desa membangun Sebuah Gedung
Balai Desa dengan
biaya Inpres Bandes
dan Swadaya masyarakat yang dilengkapi dengan Gedung PKK dan Gedung LPMD. Pada tahun 1987 Lurah
Desa mengundurkan diri
sehingga Pemerintahan dijabat oleh Kepala Urusan Pembangunan Bapak M.Ngb.Doelah Soepangat.
Tahun 1989 sampai
tahun 1997 Lurah
Desa dljabat oleh
Edi Sujanto berdasarkan UU No.5 tahun
1974, Pembangunan yang
dilaksanakan antara lain :
a.
Membangun Saluran
Drainase tersier Gendong (APBD I)
b.
Penataan Kawasan Pantai
c.
Bangket Jalan dana lnpres
Bandes dan Swadaya
d.
Rehab Kantor Desa Dana Inpres Bandes dan Swadaya
e.
Membangun
Mushola dana Swadaya dan APPKD
f.
UED-SP
bantuan dari APBD I
g.
Gedung TK Melati II dengan dana Sawadaya dan APPKD.
Tahun
1997-1999 Kepala Desa
dijabat oleh Sekretaris
Desa, Suprapto adapun
Pembangunan yang dilaksanakan antara lain :
a.
Rehab Gedung Balai
Desa dengan dana APPKD dan Swadaya
b.
Polindes
(Poliklinik Desa) dana APBD dan
APPKD
c.
PDMDKE dengan dana APBN
d.
Sertifikasi Tanah
secara Masal biaya Swadaya
e.
Bangket
sungai Serang dana APBD I
f.
Sumur pompa dan
Saluran Irigasi dana PKK dan Swadaya.
Tahun 1999-2004
Kepala Desa dijabat oleh Sukidjo, SH.
Pembangunan yang
dilaksanakan antara lain:
a.
Rehabilitasi
Kantor Desa dana APBDesa
b.
Mushola Kantor
Desa dengan dana APBDesa.
c.
Rumah Penjaga
malam dana APBDesa.
d.
Pengerasan Jalan
Macanan Kepek dengan dana PPK dan
Swadaya.
e.
Jaringan SUTET
dengan dana APBN
f.
Pembelian Tanah
Kas Desa dengan Dana APBDesa.
Tahun 2004-2007 Kepala Desa dijabat Sekretaris Desa,
Suprapto, Pembangunan yang
dilaksanakan antara lain :
a. Pasang Keramik
Balai Desa dana Swadaya
b.
Pembangunan
Bendung Gerak sejumlah 3 (tiga) dana APBDesa
c.
Pengaspalan Jalan
Kepek-Ngringgit dana PPK dan Swadaya.
d.
Rehabilitasi TK
Melati II dana PPK dan Swadaya.
e.
Pengerasan Jalan
Pedukuhan Sangkretan dana PPK dan Swadaya.
f. Pembelian
Tanah untuk Kas
Desa berupa Sawah dan
Pekarangan dana APBDesa.
Tahun 2007 sampai dengan
Sekarang Kepala Desa dijabat oleh Agus Parmono adapun. Pembangunan yang dilaksanakan antara lain:
a.
Puskesmas
Pembantu dana APBD I
b.
Pembangunan
Dermaga Wisata dana APBN
c.
Saluran tersier
Pedukuhan Glagah dana APBN
d.
Pendirian LKM dana
APBD II
e.
Rehabilitasi Pintu
Balai Desa dana APBDesa
f.
Rehabilitasi Teras
Balai Desa dana APBDesa
g.
Rehabilitasi
Tempat Sepeda dana APBDesa
h.
Rehabilitasi Kios
Desa dana APBDesa
i.
Pembangunan Kios
Desa dana Bantuan Pemerintah Daerah (CD)
j.
Pembuatan Jalan
Cor Blok dana Bantuan Pemerintah Daerah (CD)
Komentar
Posting Komentar